Dear Santri At Thoriqu
Salam
Bagaimana
kabar kalian? Semoga kata baiklah yang terdengar, walau ribuan cobaan dan
rintangan tengah menghimpit kehidupan kita. Semoga limpahan keberkahan
senantiasa mengalir kepada kalian, calon-calon hafidzul qur’an.
Amin.
Heumh…
tak terasa yach, sebulan sudah Kakak menjejakan kaki di tanah Lembang ini.
Sudah pasti, banyak kenangan yang tersemat dalam setiap pertemuan. Bukan hanya
saat perkenalan saja, namun juga tiap detik yang sempat kita lewati bersama.
Hey,,
masih ingatkah kalian dengan lagu ini?
Cing ciripit tulang bajing kacapit,
kacapit ku bulu pare,
bulu pare sesekeutna,
jol pa dalang, mawa wayang, jegjegnong..
Yups,
itulah lagu yang menjadi soundtrack saat kita pertama kali
saling mengenal satu sama lain, mengenal cita-cita, mengenal hobi, dan lain
sebagainya. Lalu kita lanjutkan permainan tersebut dengan melompat bersama.
Masih hangat dalam ingatan kakak, senyum-senyum manis yang tersimpul apit di
kedua bibir mungil kalian. Sangaaaat manis,, lucu pula.
Dear Santri At Thoriqu
Salam
Sungguh,
Kakak sangat bersyukur bisa hadir di tengah-tengah kalian. Berkesempatan
berbagi ilmu, pengalaman, dan canda. Kalian telah memberikan semacam warna baru
bagi kehidupan Kakak. Memberikan semangat yang tiada bertepi. Sadarkah kalian,
bagi Kakak kalian itu sangat berarti.
Namun
begitu, dengan berat langkah Kakak harus mengakhiri pertemuan ini. Kakak harus
kembali kepada rutinitas dan kewajiban saat sebelum bertemu kalian. Kakak harus
kembali ke Bandung, melanjutkan cita-cita Kakak dan meraih mimpi terdekat,
yaitu gelar sarjana. Kakak minta do’a dari kalian semuanya yach..
Seperti
yang selalu Kakak katakan pada yang lainnya, setiap pertemuan pastikan
berakhir. Namun perpisahan ini bukanlah yang terakhir. Insya Allah,
bila Sang Pemilik waktu berkenan memberikan kesempatan kedua, tentunya kita
bisa berkumpul kembali dalam lembayung suasana yang lebih indah dari
sebelumnya.
Kakak
menyadari, walaupun baru sebulan. Rasanya banyak sekali kesalahan yang Kakak
goreskan di hati kalian. Sungguh itu merupakan suatu ketidaksengajaan. Karena
sebetulnya Kakak ini masih dalam proses belajar, belajar untuk memahami kalian.
Semoga kalian berkenan membukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Kakak berharap
tak ada lagi rasa kecewa yang tersimpan di hati. Maukan memaafkan Kakak?
Melalui
surat ini, Kakak sampaikan kata maaf yang mungkin belum sempat terhantarkan
kepada anak-anak At Thoriqus Salam lainnya. Pun Kakak ingin berpesan, tetaplah
semangat dalam menuntut ilmu. Raihlah cita-cita kalian dengan usaha yang benar-benar
maksimal. Jaga tali persaudaraan di antara kalian. Satu lagi, jangan pernah
lupakan Kakak, karena Kakak pun takkan pernah melupakan kalian. Surat ini ialah
salah satu bukti kecintaan Kakak pada kalian. Semoga surat ini tak tercecer
bersama tumpukan sampah yang terbuang. Dengan kata lain, tolong jaga surat ini.
Sekian
dari Kakak. Akhirul kata Wassalamu’alaikum Wr Wb………
0 komentar:
Posting Komentar